Jumat, 16 September 2011

Rumah Kenari


Kulihat hamparan dedaunan hijau sejauh mata memandang, bersama secangkir bandrek hangat , menikmati kicau burung yang riang bernyanyi, duduk bersandar dilantai kayu beranda rumah panggung Kenari, terhanyut dalam balutan kesejukan udara di kaki Gunung Salak yang membawa kesejukannya kedalam hatiku, beginilah kunikmati pagi ini dirumah panggung diVila Botani

Impian menikmati kembali suasana pedesaan yang asri dan sejuk kini bukanlah sekedar mimpi. Bayangan tentang sebuah rumah dengan pekarangan luas, yang didalamnya tumbuh pohon-pohon rindang , dengan kicau burung yang merdu, kini dapat ku temukan disini.

Sebuah rumah panggung, berlantai kayu Durian dan berdinding bilik ini memiliki desain rumah tradisional khas Jawa Barat. Dua kamar tidurnya memiliki jendela terbuka menghadirkan pemandangan yang hijau dan asri. Kasur yang empuk sungguh menjanjikan tidur yang lelap. Kamar mandi dengan ventilasi besar membuat sirkulasi udara yang segar, Dapur minimalis dilengkapi dengan alat masak dan peralatan makan sederhana sungguh membawaku dalam suasana rumah yang hangat. Disamping rumah panggung ini tumbuh pohon-pohon Kenari yang berumur 5 tahun, dan karenanya rumah ini diberi nama “ Rumah Kenari ”. 

Kesan nyaman dan tenang langsung kurasakan saat pertama kali kujejakkan kakiku dilantai kayu yang mengkilap, memandang jendela besar dengan kaca bening yang lebih mirip lukisan pemandangan alam ini membuatku begitu terpesona. Dan decak kagum ku pun tak berhenti disitu, hingga ketika kubuka pintu utama dan kudapati sebuh beranda rumah yang luas berlantai kayu, dengan pagar bambu bersimpul yang diatasnya tergantung sebuah kentungan bambu melengkapi impianku akan rumah idamanku.

Hijau pohon-pohon yang tumbuh rimbun disekitar rumah ini, pemandangan Gunung Salak, dan Gunung Pangrango membawa khayalku melayang membayangkan aktifitas yoga atau sekedar minum kopi bersama teman-teman dan keluarga di beranda ini yang pasti sangat menyenangkan. Dan keindahan inipun tidak berakhir disini.

Kuputuskan untuk menikmati keindahan alam ini lebih dekat, kupun berjalan dijalan setapak yang membawaku pada hutan Pinus dihalaman belakang .Udara segar , dan suara air disungai membawa ketenangan yang sangat kurindukan. Syukurpun terucap tulus dari bibirku, karena ditengah hiruk pikuk suasana kota, dan real estate yang terus dibangun sampai dipelosok, masih dapat kunikmati pemandangan alam yang luar biasa indah dengan rumah tradisional didalamnya.Bahkan ditengah musim kemarau yang tengah melanda saat ini, Vila Botani masih menghadirkan kesejukan bersama rindang pohon-pohon nya.

Dan kini bukan hanya saya yang bisa menikmati rumah idaman tersebut, karena dari sebuah gagasan yang lahir dari buah pikiran pak Jay sang Koordinator, maka dibangunlah Rumah Kenari ini pada bulan Mei 2011, saat ini rumah tersebut disewakan untuk umum dengan harga yang terjangkau. Semoga cerita ini dapat menjadi referensi bagi anda yang merindukan liburan sehat dan menyenangkan.(CS)